21 Jun 2013

Kasih Ibu Tidak Pernah Sederhana

Di Glasgow, Skotlandia, seorang wanita muda, seperti kebanyakan remaja masa kini, merasa bosan tinggal di rumah dan muak dengan larangan-larangan orangtuanya.

Hingga suatu hari ia berteriak marah, “Aku tak tahan lagi. Aku mau pergi!”

Ia pun pergi, memutuskan untuk menaklukkan dunia. Namun, tak lama kemudian, ia berkecil hati karena tak mampu mendapat pekerjaan. Ia pun turun ke jalan dan menjadi tuna wisma.

Tahun-tahun berlalu, ayahnya meninggal, ibunya pun bertambah tua, dan ia semakin terjerumus dalam dunia barunya. Ia tak pernah berusaha mencari ibunya. Sedangkan sang Ibu, ketika mendengar di mana anaknya berada, ia pergi ke bagian kumuh kota itu untuk mencarinya. Ia berhenti di setiap rumah penampungan dengan permintaan sederhana.

“Bolehkah saya memasang foto ini?” Foto sang Ibu dengan rambut putih beruban, yang tersenyum dengan pesan tulisan tangan di bawahnya: “Ibu masih sayang padamu. Pulanglah.”

Beberapa bulan berlalu. Hingga suatu hari si anak masuk ke tempat penampungan untuk makan. Ia duduk melamun sementara matanya berkelana di papan pengumuman. Di sana ia melihat sebuah foto dan bepikir,

“mungkinkah itu ibuku?”

Setengah berlari, dihampirinya foto itu. Setelah beberapa detik mengamati tanpa suara, ia menangis. Rasanya terlalu indah untuk menjadi kenyataan.

Waktu itu sudah malam, tapi ia begitu tersentuh oleh pesan itu sehingga ia mulai berjalan pulang. Saat ia tiba, hari sudah pagi. Ia berjalan dengan takut-takut, tak begitu tahu apa yang harus dilakukannya. Saat ia mengetuk, pintunya terbuka sendiri. Pikirnya, pastilah ada seseorang yang menyelundup ke dalam rumah.

Sambil mencemaskan keselamatan ibunya, wanita muda itu berlari ke kamar ibunya dan mendapatinya masih tidur. Ia mengguncang tubuh ibunya, membangunkannya, dan berkata, “Ini aku! Ini aku! Aku pulang!”

Sang Ibu menangis bahagia dan memeluk anaknya. “Aku cemas sekali, Ibu! Pintunya terbuka dan kusangka ada pencuri masuk!” kata wanita muda itu.

Sang Ibu menyahut dengan lembut, “Tidak, sayang. Sejak kau pergi, pintu itu tak pernah terkunci.”

Kasih ibu tidak pernah sederhana. Kasih ibu amatlah rumit, hingga tak akan bisa dijelaskan oleh kata-kata. Dan teramat mewah, hingga tak akan bisa tergantikan atau terbayar oleh apapun.
Seperti lingkaran, kasih ibu tak berawal dan tak berakhir.

Via Kisah Teladan


Share: