10 Oct 2013

Hidoep di Tengah Boekoe

Ada garis merah membentang dari masa kecil hingga masa tuaku, buku. Rumahku yang setiap hari mendapat kiriman majalah, suratkabar karena ayahku seorang agen koran menjadikan diriku seorang kutu buku. Bahkan perpustakaan umum di kecamatan suatu ketika menyesal ketika semua buku koleksinya habis kubaca, ya maklum jumlahnya terbatas.

Satu hal yang sangat membekas dalam diriku adalah kebiasaan ayahku yang satu ini. Setiap tanggal 20 beliau selalu menghadiri rapat koperasi, dan pulangnya larut malam. Ketika kami sudah terlelap tidur ayah datang, aku dibangunkan. Sebungkus kue hidangan rapat dan beberapa buku serta majalah bekas disodorkannya padaku. Buku dan majalah itu adalah hasil penukaran dengan koran bekas juga, koperasi biasa membeli buku dan majalah bekas untuk bungkus, dan ayahku menukarnya dengan koran bekas untuk bacaan. Majalah Uni Soviet (Rusia sekarang) , Cina, Amerika, dan berbagai macam lainnya.

Begitulah hidup berjalan, dan benang merah itu berlanjut karena begitu bersekolah di SMA aku ditugasi mengelola perpustakaan sekolah, saat kuliah mengelola perpustakaan akademi. Dan, begitu diangkat menjadi guru langsung disodori menjadi pengelola perpustakaan.

Mengerjakan sesuatu yang memang disenangi tak pernah membosankan, begitulah yang terjadi dengan penjual bunga dan tanaman hias. Ketika harus merumuskan kegiatan apa disaat pensiun, maka pilihanku pun jatuh pada membuat Taman Bacaan dan tentu tanpa meninggalkan kegiatan lain yang memang sudah menjadi tanggung jawabku.

Alhamdulillah melalui google kutemukan quotation ini :
If you have a garden and a library, you have everything you need (Cicero). 
Dan serta merta aku ingin menyulap kebunku menjadi perpustakaan kebun, dan menyempurnakan kutipan itu dengan versiku :
If you put your library in the garden, you create a paradise...
Moga-moga tean-temanku yang menghadapi masa pensiunnya terinspirasi.

oleh
IMAN SULIGI 

http://www.kompasiana.com/kedasih
https://www.facebook.com/suligi

















Share: