16 Jul 2013

Hikmah Sholat Tarawih

Assalamau'alaikum Sobat,
gak kerasa ya hari ini udah memasuki hari kelima kita puasa. Masih semangat kan? :) Kalo aku tetep semangat donk ampe titik darah penghabisan.. hee
Jangan lupa juga nih tarawihnya.. moga aja gak ada yang bolong-bolong nih :D

Sob, ngomongin Shalat Tarawih nih, ada yg tahu gak hikmah-hikmah yg terkandung dalam perintah & pelaksanaan Shalat Tarawih??? harus tahu ya.. biar Tarawih makin khyusu' kalo kita tahu hikmah2nya.
nah, sebelum kita belajar tentang hikmahnya, yuk kita kenalan dulu.. apa sih itu Tarawih?

Arti Tarawih (Wikipedia)

Tarawih (Arabic: تراويح‎) refers to extra congregational prayers performed by Muslims at night in the Islamic month of Ramadan. Contrary to popular belief, they are not compulsory. However, many Muslims pray these prayers in the evening during Ramadan. Some scholars maintain that Tarawih is neither fard or a Sunnah, but is the preponed Tahajjud (night prayer) prayer shifted to post-Isha' for the ease of believers. But majority of Sunni scholars regard the Tarawih prayers as Sunnat al-Mu'akkadah, a salaat that was performed by the Islamic prophet Muhammad very consistently.

Salat Tarawih (kadang-kadang disebut teraweh atau taraweh) adalah salat sunnat yang dilakukan khusus hanya pada bulan ramadan. Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jama’ dari تَرْÙˆِÙŠْØ­َØ©ٌ yang diartikan sebagai "waktu sesaat untuk istirahat". Waktu pelaksanaan salat sunnat ini adalah selepas isya', biasanya dilakukan secara berjama'ah di masjid. Fakta menarik tentang salat ini ialah bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam hanya pernah melakukannya secara berjama'ah dalam 3 kali kesempatan. Disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam kemudian tidak melanjutkan pada malam-malam berikutnya karena takut hal itu akan menjadi diwajibkan kepada ummat muslim (lihat sub seksi hadits tentang tarawih).
Raka'at Salat
Terdapat beberapa praktik tentang jumlah raka'at dan jumlah salam pada salat tarawih, pada masa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam jumlah raka'atnya adalah 8 raka'at dengan dilanjutkan 3 raka'at witir. Dan pada zaman khalifah Umar menjadi 20 raka'at dilanjutkan dengan 3 raka'at witir. Perbedaan pendapat menyikapi boleh tidaknya jumlah raka'at yang mencapai bilangan 20 itu adalah tema klasik yang bahkan bertahan hingga saat ini, seperti yang dilakukan sebagian besar pengikut Nahdlatul Ulama. Sedangkan mengenai jumlah salam praktik umum adalah salam tiap dua raka'at namun ada juga yang salam tiap empat raka'at. Sehingga bila akan menunaikan tarawih dalam 8 raka'at maka formasinya adalah salam tiap dua raka'at dikerjakan empat kali, atau salam tiap empat raka'at dikerjakan dua kali dan ditutup dengan witir tiga raka'at sebagaimana yang dilakukan sebagian besar pengikut Muhammadiyah.
Niat Salat.

Niat salat ini, sebagaimana juga salat-salat yang lain cukup diucapkan di dalam hati, yang terpenting adalah niat hanya semata karena Allah Ta'ala semata dengan hati yang ikhlas dan mengharapkan Ridho Nya, apabila ingin dilafalkan jangan terlalu keras sehingga mengganggu Muslim lainnya, memang ada beberapa pendapat tentang niat ini gunakanlah dengan hikmah bijaksana.

Secara lengkap, niat salat tarawih 2 rakaat adalah:

 َØ£ُصَÙ„ِّÙ‰ سُÙ†َّØ©َ التَّرَاوِيحِ رَÙƒْعَتَÙŠْÙ†ِ Ù…َØ£ْÙ…ُومًا/Ø¥ِÙ…َامًا للهِ تَعَالَÙ‰

"Ushalli sunnatat taraawiihi rak'ataini (ma'muman/imaaman) lillahi ta'aalaa."

Artinya: " Aku niat Salat Tarawih dua rakaat (menjadi makmum/ imam) karena Allah Ta'ala"

ATAU
 َØ£ُصَÙ„ِّÙ‰ سُÙ†َّØ©َ التَّرَاوِيحِ رَÙƒْعَتَÙŠْÙ†ِ للهِ تَعَالَÙ‰

"Usholli sunnatattarowihi rok'ataini lillahi ta'ala" 

Artinya: " Aku niat Salat Tarawih dua rakaat karena Allah Ta'ala"

Walaupun demikian, ada beberapa cara dalam mengerjakan salat Tarawih, salah satunya dengan formasi 2 kali 4 rakaat masing masing dengan sekali salam setiap selesai 4 rakaat. Oleh karena itu, dalam niat salat tarawih, niatnya disesuaikan menjadi "arba'a raka'atin".

Beberapa Hadits Terkait
  1. “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam pada suatu malam salat di masjid lalu para sahabat mengikuti salat Beliau, kemudian pada malam berikutnya (malam kedua) Beliau salat maka manusia semakin banyak (yang mengikuti salat Nabi n), kemudian mereka berkumpul pada malam ketiga atau malam keempat. Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam tidak keluar pada mereka, lalu ketika pagi harinya Beliau bersabda: ‘Sungguh aku telah melihat apa yang telah kalian lakukan, dan tidaklah ada yang mencegahku keluar kepada kalian kecuali sesungguhnya aku khawatir akan diwajibkan pada kalian,’ dan (peristiwa) itu terjadi di bulan Ramadan.” (Muttafaqun ‘alaih)
  2. "Artinya : Dari Jabir bin Abdullah radyillahu 'anhum, ia berkata : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam pernah salat bersama kami di bulan Ramadan (sebanyak) delapan raka'at dan witir (satu raka'at). Maka pada hari berikutnya kami berkumpul di masjid dan mengharap beliau keluar (untuk salat), tetapi tidak keluar hingga masuk waktu pagi, kemudian kami masuk kepadanya, lalu kami berkata : Ya Rasulullah ! Tadi malam kami telah berkumpul di masjid dan kami harapkan engkau mau salat bersama kami, maka sabdanya "Sesungguhnya aku khawatir (salat itu) akan diwajibkan atas kamu sekalian".(Hadits Riwayat Thabrani dan Ibnu Nashr)
  3. "Aku perhatikan salat malam Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, yaitu (Ia) salat dua raka'at yang ringan, kemudian ia salat dua raka'at yang panjang sekali, kemudian salat dua raka'at, dan dua raka'at ini tidak sepanjang dua raka'at sebelumnya, kemudian salat dua raka'at (tidak sepanjang dua raka'at sebelumnya), kemudian salat dua raka'at (tidak sepanjang dua raka'at sebelumnya), kemudian salat dua raka'at (tidak sepanjang dua raka'at sebelumnya), kemudian witir satu raka'at, yang demikian adalah 13 raka'at".Diriwayatkan oleh Malik, Muslim, Abu Awanah, Abu Dawud dan Ibnu Nashr.
  4. "Artinya : Dari Abi Salamah bin Abdurrahman bahwasanya ia bertanya kepada 'Aisyah radyillahu anha tentang salat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam di bulan Ramadan. Maka ia menjawab; Tidak pernah Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam kerjakan (tathawwu') di bulan Ramadan dan tidak pula di lainnya lebih dari sebelas raka'at 1) (yaitu) ia salat empat (raka'at) jangan engkau tanya tentang bagus dan panjangnya, kemudian ia salat empat (raka'at) 2) jangan engkau tanya panjang dan bagusnya kemudian ia salat tiga raka'at".[Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim.
Referensi 
Kumpulan Salat-Salat Sunnat, Drs. Moh. Rifa'i, CV Toha Putra, Semarang, 1993
(Indonesia) Tuntunan salat sunnat, Dzikir.org
(Indonesia) Hadits Bukhari tentang Shalat Tarawih, HaditsBukhari.net
(Indonesia) Assunnah Tentang Tarawih
(Indonesia) Pesantren Virtual Panduan Puasa Ramadan
(Indonesia) Eramuslim, Konsultasi Seputar Jumlah Rakaat dan Salam Salat Tarawih

Hikmah Sholat Tarawih

Malam ke-1
Keluar dosa-dosa orang mukmin pada malam pertama seperti ia baru dilahirkan, mendapat ampunan dari Allah.

Malam ke-2
Dosa-dosa orang mukmin yang sholat tarawih serta kedua ibu bapaknya (sekiranya mereka orang beriman), telah diampuni Allah.

Malam ke-3
Berserulah malaikat di bawah ‘Arasy’ supaya dapat meneruskan sholat tarawih terus-menerus sehingga Allah akan mengampuni dosa Anda.

Malam ke-4
Pahalanya Setara dengan Membaca 4 kitab Sekaligus ( Taurat, Zabur, Injil dan Al-Quran ) untuk memperoleh pahala.

Malam ke-5
Allah mengaruniakan pahala seperti orang sholat di Masjidilharam, Masjid Madinah dan Masjidil Aqsa.

Malam ke-6
Allah mengaruniakan pahala dari malaikat-malaikat yang tawaf di Baitul Ma’mur (70 ribu malaikat sekali tawaf), serta setiap batu-batu dan tanah-tanah mendoakan supaya Allah mengampuni dosa-dosa orang yang mengerjakan sholat tarawih pada malam ini.

Malam ke-7
Seolah-olah bertemu dengan Nabi Musa serta menolong Nabi AS menentang musuh ketatnya Fi’raun dan Hamman.

Malam ke-8
Allah mengaruniakan pahala kepada orang shalat tarawih seperti yang telah dikaruniakan kepada Nabi Allah Ibrahim AS.

Malam ke-9
Allah mengaruniakan pahala dan menaikkan mutu ibadah hambanya seperti Nabi Muhamad S.A.W.

Malam ke-10
Allah SWT mengaruniakan kebaikan di dunia dan akhirat.

Malam ke-11
Kita akan keluar seperti baru dilahirkan dan bersih daripada dosa dan dunia (mati).

Malam ke-12
Allah datang pada hari kiamat dengan muka yang bercahaya (cahaya ibadahnya).

Malam ke-13
Allah datang pada hari kiamat dalam aman sentosa untuk tiap-tiap kejahatan dan keburukan.

Malam ke-14
Malaikat datang menyaksikan proses shalat tarawih, dan Allah tidak akan menghukumnya di hari kiamat.

Malam ke-15
Semua malaikat akan menanggung Arasy, Kursi, berselawat dan mendoakan supaya Allah mengampuni dosa Anda.

Malam ke-16
Allahsubhanahuwata’ala tertulis baginya, terlepas daripada neraka dan masuk ke surga.

Malam ke-17
Allah mengaruniakan orang yang bertarawih pahalanya pada malam ini sebanyak pahala Nabi-Nabi.

Malam ke-18
Malaikat berseru, “Hai hamba Allah sesungguhnya Allah telah ridho kepada engkau dan ibu bapak engkau (yang masih hidup atau mati)”.

Malam ke-19
Allah Subhanahuwataala tinggikan derajatnya di dalam surga Firdaus.

Malam ke-20
Allah mengaruniakan pahala kepada orang yang mati syahid dan orang-orang solihin.

Malam ke-21
Allah membangun sebuah istana dalam surga daripada nur.

Malam ke-22
Allah datang pada hari kiamat, membahagiakan tiap orang yang berdukacita dan menghadapi kerisauan.

Malam ke-23
Allah Subhanahuwataala membangun sebuah bandar di dalam surga daripada nur.

Malam ke-24
Allah membuka peluang 24 doa yang mustajab bagi orang bertarawih malam ini.

Malam ke-25
Allah Taala mengangkat Anda dari siksa kubur.

Malam ke-26
Allah mengaruniakan pahala kepada orang bertarawih pada malam ini seperti 40 tahun ibadat.

Malam ke-27
Allah mengaruniakan orang bertarawih pada malam ini, segala kekuatan melewati titian Sirotolmustaqim seperti kilat menyambar.

Malam ke-28
Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengaruniakan pahala 1000 derajat di akhirat.

Malam ke-29
Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengaruniakan pahala 1000 kali haji yang mabrur.

Malam ke-30
Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan penghormatan kepada orang bertarawih pada malam terakhir.

Catatan:
10 hari kesatu bulan Ramadhan adalah fase pelimpahan rahmat Allah.
10 hari kedua bulan Ramadhan adalah fase pengampunan Allah.
10 hari ketiga bulan Ramadhan adalah fase pembebebasan dari api neraka.

( Sumber: Kitab Riadus Sholihin )

gimana Sob, udah tahu kan apa itu Tarawih dan hikmah2nya??
tetep semangat ya jalanin Tarawih ma puasanya.. :D
Share: